Saturday 24 August 2013

Mengatur Sirkulasi Udara dan Pencahayaan Rumah

Dalam membangun sebuah rumah tinggal, kita perlu mengatur sirkulasi udara dan pencahayaan rumah untuk menciptakan kenyamanan yang optimal, namun demikian kita sering melihat adanya bentuk rumah atau bangunan yang hanya mengejar bentuk dan mengesampingkan aspek sirkulasi udara atau ventilasi udara dan pencahayaan rumah. Jika kita tinjau secara fisik, rumah memiliki kemampuan alami untuk membuat udara dalam suatu ruang menjadin nyaman. Hal tersebut bisa saja terjadi karena pada dasarnya sebuah rumah yang dibangun pada suatu lokasi tersebut mempunyai suatu lingkungan, sehingga potensinya bisa dimanfaatkan. Contohnya adalah pemanfaatan angin dengan membuat bukaan pada suatu tempat tertentu (berupa jendela atau yang lain) serta mengolah material bangunan untuk mengantisipasi panas yang ditimbulkan oleh lampu penerangan dan sinar matahari.
Mengatur Sirkulasi Udara dan Pencahayaan Rumah
Mengatur Sirkulasi Udara dan Pencahayaan Rumah

Di Indonesia yang memiliki suhu udara dan kelembaban sekitar 30o C dan Rh 80%, secara umum suasana dalam rumah di kebanyakan tempat terasa lembab, panas dan kurang nyaman. Jika pemilik rumah tersebut tidak mau berpikir panjang untuk mengatasi permasalahan ini, maka akan menggunakan AC pendingin ruangan sehingga bisa tercipta suasana yang nyaman secara instan (Meskipun sebenarnya masalah tersebut bisa diatasi dengan perencanaan ventilasi udara dan pencahayaan rumah yang baik). 

Berikut ini adalah perencanaan rumah yang bisa Anda gunakan sebagai pedoman dalam merencanakan ventilasi udara dan pencahayaan rumah agar rumah yang akan kita bangun nantinya terasa sejuk dan nyaman:
  1. Upayakan agar jumlah dan jenis media pencahayaan serta luasan ventilasinya pada suatu ruang sesuai dengan luas ruangan sehingga terjadi keseimbangan yang proporsional.
  2. Prioritaskan ruang-ruang yang membutuhkan sinar matahari serta sirkulasi udara secara langsung agar mempunyai bukaan ruang berupa pintu, jendela, BV, atau bentuk bukaan lain dengan posisi yang sesuai arah hadap bangunan. Hal ini penting dilakukan karena untuk menyesuaikan dengan arah sinar matahari serta aliran angin disekeliling rumah.
  3. Ruang-ruang utama (seperti kamar tidur utama, kamar tidur anak, ruang makan, dan ruang keluarga) sebisa mungkin mendapatkan sinar matahari langsung pada jam tertentu (pagi) serta mendapatkan aliran udara langsung sepanjang hari.
  4. Untuk menambahkan kenyamanan ruang, bisa dilakukan dengan penambahan jalusi (bovenlich) pada dinding bagian atas dibawah atap. Hal ini akan sangat membantu mengurangi udara panas yang masuk kedalam ruang dibawah atap diatas plafon, sehingga ruang didalamnya akan terasa sejuk dan nyaman.
  5. Hindari menggunakan jenis bukaan ruang (jendela, VB, atau jenis bukaan lain) dengan ukuran yang tidak sesuai luasan ruangan, sehingga tidak terlalu silau dan panas.
  6. Gunakan bahan bahan untuk pintu dan jendela yang tidak menimbulkan panas dan silau karena pantulan sinar matahari maupun lampu. Gunakan bahan aluminium yang tidak di-coting misalnya.
  7. Minimalkan penggunaan fasilitas penyejuk udara (AC), kipas angin, serta lampu pada siang hari dengan melakukan pengaturan dan pengelolaan pencahayaan dan sirkulasi ventilasi udara secara optimal, misalnya adalah dengan menggunakan dinding kaca, jalusi, maupun lubang angin (ventilasi). Gambar diatas adalah contoh penggunaan jalusi yang tempatkan dekat dengan jendela rumah.
  8. Optimalkan sirkulasi udara alami dan pencahayaan dalam ruangan dengan membuat design jendela atau lubang angin /ventilasi yang mempunyai dua bukaan berbeda. Misalnya adalah dengan membuat jendela dengan dua bukaan dengan ukuran berbeda, bagian bawah yang berukuran lebih besar untuk memasukkan udara dan cahaya sekaligus, sedangkan bukaan bagian atas dibuat sedikit kecil untuk memaksimalkan aliran udara dalam ruangan tersebut.
  9. Untuk membantu mengontrol intensitas cahaya matahari yang masuk kedalam rumah, bisa ditambahkan jalusi pada bagian dinding lain dibawah plafon, sehingga aliran udara tetap lancar tetapi intensitas cahaya yang masuk tetap bisa terkendali dan terkontrol oleh jalusi tersebut.
  10. Untuk membantu menciptakan kenyamanan dalam ruangan, bisa dilakukan dengan cara meninggikan plafon hingga setinggi 3 (tiga) meter, hal ini bisa membantu mempercepat pergerakan udara panas, karena berat jenis udara panas bisa terdorong keluar melalui lubang ventilasi dibagian atas. Hal ini akan membuat kenyamanan  dalam ruangan bertambah secara alamiah.

Yang terpenting dalam mengatur sirkulasi udara dan pencahayaan rumah adalah bagaimana agar rumah kita terasa nyaman, sejuk sehingga memberikan ketenangan kepada penghuninya. Karena apabila sebuah ruangan di dalam rumah tertutup dan tanpa penghawaan, dapat menjadi ruangan yang pengap atau bahkan lembab. hal ini tentu saja mempengaruhi kesehatan dan kenyamanan si penghuni rumah. Untuk itu, apabila tidak terdapat jalusi di sebuah ruangan, biasanya dipasang exhausvan untuk membantu pertukartan udara pada bagian rumah tersebut.

Artikel Terkait

Mengatur Sirkulasi Udara dan Pencahayaan Rumah
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email